- Back to Home »
- aku bertanya , cacimaki , pemilu , tanya kenapa ? »
- sekelumit kata setelah hari pencontrengan
Hari pencontrengan kemaren sudah lewat, banyak hal yang terjadi di hari kemaren yang bikin aku tambah "eneg" dan malu sama masyarakat di negeri ini.
kenapa ?
1. kemaren, sebagai masyarakat yang dulu katanya meminta adanya demokrasi ternyata banyak masyarakat yang justru Abstain alias golput...ini kan justru menunjukkan bahwa mereka (yang golput) itu adalah orang-orang yang "CLAM-CLUM' alias nggak punya pendirian. lebih "eneg"nya lagi pas aku secara iseng tanya sama sepasang cowok-cewek yang kebetulan aku temui di sebuah obyek wisata, kenapa kok nggak nyontreng ? jawabannya "...ah nggak penting mas..."
2.yang kedua adalah sikap nggak profesionalnya saksi yang ada di TPS yang berasal dari perwakilan partai...aku sempat melihat tuh ada beberapa orang saksi yang bertingkah angkuh bagai artis di sebuah TPS yang ngomong "ngalor ngidul" nggak jelas bahkan dengan sok gagahnya ngatur petugas TPS sana sini...dan anehnya lagi petugasnya kok ya mau saja...
3.ada lagi hal lin yang bikin aku tambah muak yaitu ada sebagian orang yang protes dengan hasil perhitungan suara yang selesai hampir tengah malam.ada beberapa orang yang notabene anggota partai tertentu yang mengamuk di TPS karena jumlah pemilihnya kurang dari yang diperkirakan.mungkin pada awalnya mereka memprediksi bahwa di TPS itu mereka akan dapat jumlah suara mayoritas, ternyata justru minoritas...ini sangat menunjukkan bahwa mereka sama sekali nggak siap untuk kalah.nggak siap untuk menjalankan demokrasi dengan sebaik-baiknya...nggak siap untuk maju...nah yang aku khawatirkan adalah wong dalam skala kecil aja mereka sudah kayak gitu, apalagi nanti kalo sudah skala nasional (dalam artian kalah pemilu) mengingat bahwa mereka adalah partai yang besar di negara ini....coba tebak partai apa deh....
4.satu hal lagi yang aku sendiri merasa kurang sreg adalah sistem pelaporan perhitungan suara yang katanya akan diumumkan pada tanggal 6 Mei besok.Ini sangat menunjukkan bahwa KPU SAMA SEKALI BELUM SIAP menyelenggarakan pemilu.Kok bisa ? gini deh, kalo memang mereka sudah siap, kenapa kok harus nunggu selama itu yang justru kan menimbulkan adanya kecurigaan kecurangan selama masa perhitungan...kenapa mereka nggak pake sistem online aja mengingat bahwa di negeri ini yang namanya internet sudah bukan barang wah lagi...mengapa pengumuman nggak langsung dipublikasikan seperti perhitungan Quick Count kayak lembaga-lembaga survey ? dimana hal ini akan menunjukkan keterbukaan dan kejujuran mereka...
5.selanjutnya adalah aku sangat kecewa dengan sikap para pembesar dan pemimpin partai politik dimana mereka saling menjatuhkan dan membuka kejelekan pihak lawan dengan mengumandangkan lagu-lagu sumbang....he he he...liat aja deh demi mencapai yang namanya popularitas dan simpati dari masyarakat mereka nggak segan-segan menghunjamkan kata-kata "bangsat" pada lawan politiknya.mereka nggak segan-segan menghujat pemerintah yang sudah berusaha menjalankan pemerintahan dengan sebaik-baiknya...apa sih yang kurang bagi kita kalo kita semua bisa saling menghargai...bukannya aku pro sama SBY yah, tapi coba deh sikap beliau dalam menanggapi berbagai hal selama kampanye kemarin...tenang, selalu berkata dalam porsi merendah namun lugas, menanggapi berbagai kecaman dengan dingin dan lapang dada, santun...(sumpah ini aku nggak mengada-ada.dulu aku yang nggak begitu ngeh sama dia aja sekarang simpati)
sekelumit harapan yang kemudian muncul dalam hatiku adalah
* bahwa masyarakat bangsa ini akan mampu menerima dan lapang dada dalam menyikapi apapun hasil dari pemilu yang sudah dilaksanakan...
* mampu belajar untuk nggak menjadi bangsa yang hanya memilih karena duit selembar 50.000an...mau belajar dan mampu menjadi pribadi yangmenjalankan pemilu berdasarkan hati nurani yang luhur...
* bisa membedakan mana orang (yang sesungguhnya berbahaya)mencalonkan diri sebagai presiden dengan menghalalkan berbagai cara termasuk dengan sikap "CLAM-CLUM"nya...
* bisa membedakan mana yang punya jiwa kepemimpinan bener-bener dengan mana yang hanya pingin menghabiskan aset negara...
* dan mampu menjadi bangsa yang bisa menghargai orang lain dan juga apapun hasil jerihpayahnya yang tentu saja kita sendiripun belum tentu puas dengan hal itu...
* dan mampu menjadi bangsa dengan toleransi antar umat beragama yang kuat dan terjalin akrab...
Piss 4 u all....
Ohh...Kejamnya Politik.....
BalasHapuskayaknya mang susah ngatur masyarakat yang tertib, di karenakan pemerintahnya lebih gak tertib....jadinya bingung sendiri dech gw....hehehehe
BalasHapusWaduh yang bermasalah tuh bukan hanya masyarakatnya... tapi lebih pada petugasnya... gimana bisa maju... wong Undangan ke TPS tidak ada.. dan itu banyak terjadi. saya kebetulan pada hari pencontrengan itu sempat berjalan-jalan ke berbagai TPS di wilayahku. masalahnya sama. tidak mendapatkan undangan. lalu Demokrasi macam apa yang diinginkan. Orang memutuskan untuk tidak memilih itu kan juga baian dari demokrasi... itu juga hak politiknya untuk tidak memilih olitisi busuk. karena kenyatannya hampir semua yang menjadi caleg itu butuh lapangan pekerjaan. bagaimana? baca ini ( http://marianusft.blogspot.com/2009/04/aku-golput.html?showComment=1239724440000#c55513129482570321 )
BalasHapus