- Back to Home »
- cacimaki , tanya kenapa ? »
- Cabai merah semerah tangisan darah
"Masa cuman segitu pak ?
nggak salah tuh......??? padahal cabe kita bagus banget lho....."
begitu kalimat bapak mertuaku sambil menggenggam telepon. diujung sana terdengar suara Pak Jono seorang pedagang sayuran yang kebetulan selalu menjadi langganan bapakku kalo lagi panen. terdengar suaranya juga mendesah, nggak bisa berkata apa-apa lagi. mungkin dalam pikirannya sedang berkecamuk dua macam perasaan antara perasaan tidak enak pada bapakku kalo menolak membeli cabai merah hasil panenan dan perasaan bingung bagaimana nanti menjualnya kalau jadi membelinya.
yup, begitulh nasib orang kecil seperti kami......bapakku sebagai petani dan pak Jono sebagai pedagang kecil, serta aku yang jadi "mantu" nggak tau diri....
gimana nggak bakal kami pusing dan tambah setress kalo harga hasil panen kami terjun bebas sebebas-bebasnya.
beberapa minggu yang lalu waktu cabe merah yang kami tanam belum siap untuk panen harga per kilo mencapai 24 ribu...nah sekarang ? cuman 6 ribu kalo dibeli pedagang dari petani....apa nggak terjun namanya tuh. padahal selama proses tanam dan perawatannya saja biaya yang dikeluarkan nggak sedikit.dan lagi bagi sebagian orang itu adalah sumber penghidupan utamanya.nah lho....
aku kadang jadi bertanya-tanya.kenapa di negeri yang katanya subur makmur gemah ripah loh jinawi ini pada kenyatannya yang hidup berbahagia dan sejahtera kaya raya justru orang-orang yang menganut prinsip hidup "tertawa diatas penderitaan orang lain" ?
kenapa petani seperti kami malah dikelompokkan dalam golongan yang kurang beruntung dan selalu tertindas mereka-mereka yang di atas ? mana janji "orang-orang atas" yang dulu waktu kampanye berjanji akan meningkatkan taraf idup para petani ? mana bukti bahwa "beliau-beliau" memikirkan nasib rakyat kecil kalo sampai sekarang harga-harga kebutuhan masyarakat naik turun seperti roller coaster ?
kenapa para elite politik sekarang justru lebih "munafik" daripada beberapa tahun yang lalu yang disebut dengan " orde baru " ?
dan kenapa sekarang ini sepertinya sudah tidak ada lagi keadilan bagi manusia ? dimana kebenaran bila setiap manusia (baik benar atau salah) bisa menuntut "musuh"nya di pengadilan dengan berbagai alasan ?
apakah memang manusia sudah diambang kepunahan ?
apakah memang benar bahwa penanggalan manusia sudah cukup hanya sampai 2 tahun ke depan saja ?
hehehe.....qu suka bengat ma cabai.....tapi kalo ampe nangis kayaknya nggak dech.....nice post...tq
BalasHapusSee More My Blog
Natha Lia Blog
Download Ebook Free
Download Full Free Software
Adult Blog
penting banget nih cabe kalau makan ga ada yg satu ini ga nikmat makannya
BalasHapusWah, priatin juga. kenapa ya pejabat pemerintah sekarang lebih sibuk ngurusin urusan yang gak penting. padahal rakyatnya belum makmur gini.
BalasHapusitulah mengapa hidup di negara ini semakin hari semakin nggak nyaman.itulah mengapa bangsa ini nggak akan pernah maju dari sisi manapun.....
BalasHapuskalau semua manusianya semakin individual, mengapa kita nggak melakukan hal yang sama ?
he he he .....
~x( ~x( ~x(
untung g bgitu ska pedas heheh....
BalasHapushttp://bibitjamurtiram.wordpress.com/