- Back to Home »
- curhat , tanya kenapa ? »
- Cabai merah yang sudah tidak lagi ramah
Posted by : ngatmow
12.28.2011
Enggak tahu harus seneng apa sedih nih gan...
ane dulu pernah nulis tentang harga cabai merah yang bikin nangis darah karena harganya terjun bebas, kali ini ane mau cerita masih tentang cabe merah gan.
ceritanya gini gan, bapak mertua ane kan nanem cabe merah lagi sekebon, nah alhamdulillahnya panen kali ini harganya lagi tinggi-tingginya, apalagi menjelang perayaan Natal dan tahun baru 2012.
Sumpah ane merasa ikut seneng gan.soalnya bapak jadi bawaannya ceria dan semangat banget.Disamping itu, siapa sih yang nggak ikut seneng kalo orang tuanya (meskipun mertua) sukses ??
Tapi di satu sisi, ane juga ngerasa sedih gan.banyak hal yang terkait dengan harga cabe yang terkadang sangat krusial dan terabaikan sehingga kurang dipikirkan oleh orang lain. 2 alasan paling kuat kenapa ane jadi sedih dengan harga cabe yang semakin menanjak ini adalah :
- Pertama, bapak dan ibu ane di Wonosobo bukan produsen cabai, mereka adalah konsumen yang secara otomatis akan merasakan "beratnya" membeli sekilo cabai (yang hari ini menembus Rp.35.000/kg).Padahal sambel adalah menu wajib di setiap sajian makan dalam keluarga kami.
- Kedua, ane jadi keinget ibu warung yang dulu jadi langganan ane makan pas kuliah gan, kasian dia sumpah.sebab dia punya menu andalan sambel. nah sambel kan bahan dasarnya cabe tuh, kalo cabe mahalnya minta ampun bagaimana dia bisa bertahan dengan warung kecilnya itu. Kasian kan kalo seorang ibu tunggal (dia sudah cerai dari suaminya gan) dengan 3 anak harus merasakan susahnya mencari penghasilan dari sebuah warung kecil yang secara tidak langsung "bertumpu pada harga cabai".
Sebenarnya secara teori ada beberapa opsi untuk mengatasi hal "luar biasa" semacam ini yang bisa diterapkan oleh Bu Tatik (nama pemilik warung itu) gan, diantaranya :
- Mengurangi "kadar" bumbunya, hal itu akan berakibat makanan berkurang rasanya dan mengecewakan pelanggan, secara otomatis hal ini akan berbuntut pada berkurangnya pendatang ke warung kecilnya karena kecewa dengan rasa masakan. Hal terakhir yang terjadi adalah warung semakin sepi dan penghasilan bu Tatik untuk bertahan hidup semakin kecil.
- Menaikan harga makanan, ini juga samasaja dengan bunuh diri gan.di kalangan mahasiswa kelas ekonomi menengah kebawah (seperti ane dulu), harga adalah segalanya.warung yang dengan "tega" menaikkan harga makanan akan dengan "tega" pula ditinggalkan pelanggannya.
- Meniadakan sajian spesial yang biasa menjadi andalan yaitu sambel.tapi kalo khusus di Warung Bu Tatik, hal ini akan berakibat sama dengan nomer 1 gan. sebab yang dicari oleh pelanggan di warung ini tidak lain dan tidak bukan adalah sambelnya yang memang maknyus banget
Sebagai seorang manusia yang masih memiliki hati, ane jujur berada pada persimpangan kegalauan gan. Seperti yang sudah ane bilang tadi, entah kenapa hati ini rasanya nanggung banget antara seneng atau sedih, antara bahagia atau nelangsa.
Dan parahnya adalah sebagai orang kecil, aku belum bisa melakukan apa-apa untuk "memeratakan kesempatan" di negeri ini atau minimal orang-orang yang ada di sekelilingku. entahlah....
Oya gan, ane ada gambar cabe yang unik nih, hasil panena kemaren banyak ditemukan cabe yang menggulung alias "ngruwel". dan berikut adalah penampakan cabe ngruwel yang paling ngruwel