- Back to Home »
- cacimaki , internetan , sekitar kita »
- Kontroversi film innocence of muslims
Posted by : ngatmow
9.17.2012
Trailer Film " innocence of muslims" yang bercerita tentang Nabi Muhammad SAW menjadi berita terpanas yg mengguncang umat islam di dunia pada beberapa waktu terakhir ini. Pasalnya, Film ini merupakan penghinaan terhadap Rasulullah SAW secara langsung dengan menceritakan tentang sosok Muhammad yg keji, hidung belang, penghasut, dan kerap melakukan pelecehan baik terhadap orang tua dan anak2. Hal ini jelas2 membuat kaum muslim geram, karena kita semua tahu bahwa memang sejak awal di dalam agama Islam, semua Nabi dan Rasul
diharamkan untuk digambarkan sebagai sosok dalam bentuk apapun juga.
Mungkin yang tak mengerti akan bertanya, mengapa? Karena ditakutkan ummat justru akan menyembah sosok yang digambarkan tersebut, bukan Tuhannya. Ini terbukti dalam banyak ajaran agama dimasa kini, ummat yang menyembah kepada seorang sosok, bukan Tuhan mereka yang aslinya.
Jangankan para Nabi dan Rasul, seorang selebriti masa kini saja selalu dielu-elukan melebihi Nabi dan Rasul bahkan Tuhan mereka. Ini adalah bukti yang kita bisa lihat di dunia luar sana, kenapa bisa begitu? karena ada sosoknya. Lihat saja Michael Jackson dan Justin Beiber yang hanyalah dua contoh bagaimana para fans atau penggemarnya begitu fanatik terhadap mereka. Misalnya saja dengan meneriakkan namanya berulang-ulang, para fans bisa nangis hingga histeris!
Menurut pemberitaan CNN, pembuat film Innocence of Muslims sendiri adalah seorang yang bernama Nakoula Basseley Nakoula (55) dengan nama samaran Sam Bacile. Nakoula tercatat sebagai warga Southern California, Amerika Serikat, dan dari biografi hidupnya diketahui pernah dihukum atas kasus penyelewengan perbankan pada tahun 2009 dan pernah dikenal sebagai tahanan luar selama 5 tahun.
Film berdurasi dua jam itu menghina serta melecehkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Dalam film, Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang penipu. Ia juga ditampilkan sebagai seorang pria hidung belang yang lemah. Muhammad juga digambarkan telah menyetujui adanya pelecehan seksual terhadap anak.
Ditambah menurut saya, film ini bisa dibilang film “semi-sex” karena ada adegan tak senonoh di dalam film tersebut, sungguh menghina!Ternyata memang benar bahwa film ini adalah film porno! Film porno “sex plesetan” ini dibintangi oleh orang berpengaruh nomer satu di dunia sepanjang masa tersebut, baginda Rasul!
Film ini mengolok Nabi Muhammad dan menyentuh tema pedofilia dan homoseksualitas sambil menunjukkan dirinya tidur dengan wanita, berbicara tentang pembunuhan anak-anak dan menyebut keledai sebagai binatang muslim pertama.
Belakangan dari pengakuan para pemeran film Innocence of Muslims, diketahui bahwa pada awalnya konsep film itu adalah genre drama dengan judul Desert Warriors. Film itu sendiri seharusnya bercerita tentang peristiwa kuno yang terjadi 2 ribu tahun yang lalu.
Para pemeran film tersebut juga merasa terkejut setelah penulisan skrip yang berubah secara drastis. Bila pada masa shooting, Muhammad disebut dengan nama "Master George" dan setelah film kontroversial itu diproduksi, pengisi suara mulai memainkan peranannya. Dengan beredarnya film Innocence of Muslims yang menyerang umat Islam dan menghina Nabi Muhammad membuat para pemeran merasa telah dibohongi oleh sutradra film yang tidak lain adalah sosok Sam Bacile.
Munculnya film Film Innocence of Muslims telah memunculkan reaksi protes dari berbagai masyarakat Islam di Dunia semenjak 11 September 2012 yang lalu. Tercatat dalam protes yang terjadi di Kantor Konsulat AS di Benghazi, Libya, dibakar sehingga menewaskan empat warga AS, termasuk Duta Besar Christopher Stevens.
Protes film Innocence of Muslims di Tunisia juga dilaporkan telah merengut korban. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Tunisia seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/9/2012), sebanyak 28 orang para demonstran luka-luka dan 3 lainnya meninggal dunia.
Insiden itu terjadi ketika para demonstran bentrok dengan aparat polisi yang mencoba membubarkan massa. Para demonstran yang marah tersebut melakukan aksi demo di luar Kedubes AS di Tunis, ibukota Tunisia.
Sementara di Sudan dilaporkan juga telah menelan korban tewas dalam protes film Innocence of Muslims. Menurutu sebuah laporan Radio berbahasa Sudan menyebutkan bahwa sebanyak tiga orang tewas saat terjadi gelombang unjuk rasa memprotes film Innocence of Muslims di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Sudan, Jumat (14/9).
Siaran radio itu menyebutkan bahwa polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan pentungan untuk berusaha membubarkan ribuan pemrotes yang berusaha menyerbu kedutaan. Beberapa dari pemrotes sempat memasuki kompleks perwakilan AS.
Sehari sebelumnya di Yaman, juga dilaporkan telah terjadi bentrokan setelah demonstran menyerbu Kedutaan Besar AS menewaskan empat pemrotes dan 48 orang cedera. Korban termasuk 10 anggota pasukan keamanan yang ditugasi menjaga kedutaan tersebut.
Aksi demo di luar Kedubes AS di Kairo, Mesir juga telah menelan satu korban jiwa. Menurut sumber-sumber keamanan, 53 polisi juga mengalami luka-luka dalam bentrok tersebut. Bahkan 7 polisi di antaranya menderita luka-luka tembakan.
Protes terhadap film Innocence of Muslims juga terjadi di Indonesia. Salah satu kelompok Islam yang bereaksi keras atas film tersebut adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) . HTI menilai film Innocence of Muslims adalah penghinaan terhadap Rasulullah Muhammad SAW yang dilakukan oleh orang Barat untuk ke sekian kalinya.
Bergejolaknya aksi demo yang terjadi diseluruh dunia berkaitan dengan beredarnya film Innocence of Muslims telah menelan banyak korban jiwa. Atas hal tersebut kelompok berpengaruh di Mesir, Ikhwanul Muslimin mencabut seruannya untuk menggelar unjuk rasa damai di seantero Mesir guna memprotes film Innocence of Muslims yang telah merendahkan Islam dan Nabi Muhammad. Mereka menyatakan hanya akan berpartisipasi dalam unjuk rasa secara simbolis.
"Menyoroti peristiwa yang terjadi dalam 2 hari terakhir, Ikhwanul memutuskan untuk hanya berpartisipasi dalam unjuk rasa simbolis di Lapangan Tahrir, sehingga tidak akan ada lagi aksi pengrusakan properti, atau korban luka, atau korban tewas, seperti yang terjadi sebelumnya," ujar Sekjen Jenderal Ikhwanul Muslimin, Mahmud Hussein, dalam pernyataannya yang dilansir AFP, Jumat (14/9/2012).
Sebelumnya pada Kamis (13/9) waktu setempat, Ikhwanul Muslimin Mesir menyerukan aksi demo nasional untuk memprotes film 'Innocence of Muslims'. Dalam pernyataannya, Mahmud Hussein menyerukan seluruh umat muslim di Mesir untuk menggelar unjuk rasa damai pada Jumat (14/9) waktu setempat.
Tanggapan Yahudi dan Vatikan
Film Innocence of Muslims yang telah menimbulkan gejolak diberbagai negara membuat pihak Yahudi dan Vatikan juga turut angkat bicara. Dari pihak Yahudi sendiri yang sudah menyampaikan tanggapan adalah Michael Melchior, Rabi Ortodoks yang juga sebagai mantan Wamenlu Israel menyebutkan turut mengutuk film yang menyinggung Islam, dan memicu unjukrasa mematikan di Libya dan Mesir tersebut.
"Meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tak boleh digunakan sebagai alasan menyiarkan sampah dan lendir". Ujar Michael Melchior seperti yang dikutip dari Yahoo News.
Selain itu Federico Lombardi, Juru Bicara Vatikan juga menyampaikan hal yang senada. Vatikan mengutuk hasutan kebencian terhadap Muslim ini, termasuk kekerasan ikutannya setelah serangan mematikan atas Dubes AS di konsulat AS di Libya akibat film menyinggung Islam.
"Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan umat Islam sekali lagi jelas. Tanggapan akibatnya, kadang kadang dengan hasil menyedihkan, pada gilirannya memelihara ketegangan dan kebencian serta melepaskan kekerasan. Menghormati keyakinan, naskah, angka dan lambang berbagai agama adalah prasyarat penting bagi kehidupan damai masyarakat" ujarnya.
Tanggapan Pemerintah Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyebut film Innocence of Muslims yang dibuat orang Israel di AS, Sam Bacile, sebagai video yang menjijikkan dan tercela.
Clinton menegaskan, pemerintah AS tidak ada hubungannya dengan film yang dimaksud, merupakan pelecehan terhadap agama Islam dengan menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang sangat negatif. "Film itu adalah upaya sinisme untuk menyerang orang lain atas keyakinan relijiusnya.
Bagi kami, khususnya bagi saya secara personal, video ini benar-benar menjijikkan dan sangat tercela. Nampaknya memang sengaja memiliki tujuan menghina, untuk merendahkan sebuah agama yang besar dan memprovokasi kemarahan," kata Clinton, Kamis (13/9).
"Pemerintah AS sama sekali tidak ada kaitannya dengan video ini. Kami secara tegas menolak isi dan pesan video ini," imbuhnya. Meski demikian, Clinton menyatakan semestinya film tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran untuk merusak fasilitas dan menyerang diplomat AS. Sejauh ini, Clinton masih bungkam atas tuntutan para pengunjuk rasa untuk menghukum para pembuat film itu.
The Associated Press (AP) menyelidiki siapa saja yang terlibat dalam pembuatan film itu, Seorang aktifis Kristen yang diduga terlibat dalam produksi film itu, Steve Klein mengatakan ‘Sam Bacile’ adalah orang Mesir Kristen tapi Steve Kleine menyangkal dirinya terlibat dalam pembuatan film, Namun setelah diselidiki ternyata Steve Klein tercatat punya sejarah panjang dalam sepak terjangnya bersama kelompok Kristen militan.
Saat ini Steve Klein tercatat sebagai Direktur dari Courageous Christians United.Kepada BBC Steve mengatakan tidak mengenal sutradara film. Namun kepada AFP, Bacile mengaku terang-terangan niat pembuatan film kontroversi ini.
Film yang digarap Bacile mendapat kecaman keras dari sejumlah pemuka agama, termasuk Mufti Ali Gomaa di Mesir. Setelah film itu muncul, warga Mesir pun menggelar demonstrasi massal di Kedubes AS dan merobek bendera AS. Demonstran mengecam AS, lantaran film kontroversial itu digarap di Negeri Paman Sam. Serangan di kantor misi diplomatik AS itu juga terjadi bertepatan pada Peringatan Tragedi 9/11.
Bacile mengaku, dirinya mendapatkan donasi dari 100 orang Yahudi, namun Bacile tidak menyebutkan nama-nama dari donatur itu. Menurutnya, film itu merupakan film politik yang sama sekali tidak mengandung unsur agama.
Sam Bacile adalah Nakoula Basseley Nakoula?
Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) berhasil mengidentifikasi sutradara film “Innocent of Islam” yang memicu kemarahan warga Muslim di Timur Tengah. Sosok itu tidak lain adalah Nakoula Basseley Nakoula.
Tidak dijelaskan apakah Nakoula yang berusia 55 tahun itu menjadi target penyelidikan dari kematian Dubes AS Chris Stevens dan tiga orang stafnya di Libya. Sementara Jaksa Agung Eric Holder memastikan, pihak Kementerian Kehakiman sudah membuka penyelidikan atas kematian Dubes Stevens di Benghazi, Libya.
Sementara mengenai Nakoula, pihak penyidik mengatakan dirinya memiliki hubungan dengan sosok Sam Bacile yang sebelumnya disebut Associated Press sebagai penulis dan sutradara film tersebut. Namun ternyata Sam Bacile adalah identitas palsu.
Nakoula juga mengaku bahwa dirinyalah yang mempersiapkan semua kebutuhan logistik untuk persiapan produksi film tersebut. Namun ia membantah bahwa ia dan Bacile adalah sosok yang sama. Nakoula juga menolak kabar yang menyebutkan bahwa ia sutradara dari film kontroversial tersebut kendati pada saat yang bersamaan ia mengaku mengenal sosok Bacile.
Pengadilan federal kabarnya akan mendakwa Nakoula dengan pasal pidana tahun 2010 atas perbuatannya yang memalsukan banyak identitas. Beberapa identitas Nakoula lainnya adalah Nicola Bacily, Robert Bacily, Erwin Salameh dan sejumlah nama lainnya. Associated Press berhasil menemukan Nakoula setelah mendapat nomor teleponnya dari Morris Sadek yang juga turut mempromosikan film tersebut di websitenya.
Dalam wawancaranya dengan Associated Press, Nakoula mengatakan bahwa ia merupakan warga Yahudi Israel. Namun otoritas Israel membantah hal tersebut dengan menegaskan mereka tidak memiliki data yang dapat membenarkan bahwa Nakoula adalah warga negara Israel.
Sutradara Sam Bacile adalah alias dari Alan Roberts
Nama Sam Bacile yang disebut sebagai sutradara film Innocent of Muslims. Juga muncul nama-nama samaran, Nakoula Basseley Nakoula., Nicola Bacily, Robert Bacily, Erwin Salameh dan sejumlah nama lainnya. Meski demikian, seorang konsultan perfilman Steve Kleins mengatakan, nama Bacile adalah nama samaran. Saat ini, bernama aslinya adalah ALAN ROBERTS sutradara film kontroversi itu diklaim bersembunyi.
Alan Roberts adalah seorang warga California AS yang juga mengaku keturunan Israel. Nama Bacile ia akui saat orang yang pernah mengatakan bahwa ‘Islam adalah kanker’ itu diwawancari Associated Press (AP). Alan Roberts selaku pembuat film memilih para aktor dan aktris amatir. Dalam film itu, Alan melibatkan 59 aktor dan 45 orang kru. Film ini dikabarkan dibuat saat musim panas 2011 tersebut ternyata sutradara filem porno!! Menurut Wall Street Journal, beberapa orang Koptik Mesir yang tinggal di AS juga terlibat dalam produksi film ini.
Kadang memang kita jangan selalu bertumpu pada website-website resmi dari AS tentang segala informasi darinya! Namun harus dipertimbangkan juga dengan website independen dan website kelompok bahkan website atau blog seseorang / pribadi yang tak kalah akuratnya!! Selain itu otoritas Israel juga membantah hal tersebut dengan menegaskan mereka tidak memiliki data yang dapat membenarkan bahwa Nakoula (nama alihan yang kini digembar-gemborkan) adalah warga negara Israel.
Biasanya tokoh seperti ini tetap akan dilindungi dan isyu dialihkan kepada orang lain yang telah dibayar. Berita kontroversi seperti ini merupakan kesukaan CIA dan FBI untuk mengacak ummat manapun, terutama penganut kepercayaan yang kokoh.
Ini terbukti, dari siapapun namanya seperti yang disebutkan beberapa diatas, tak ada satupun yang dapat dicari penampakannya di search engine atau mesin pencari web, mulai dari Google, Bing hingga Yahoo!
Kini, film ini sedang dipromosikan oleh pendeta kontroversial asal Florida pendeta Terry Jones. Seperti diketahui, pendeta ini pernah menuai protes untuk aksinya membakar Al-Quran dan menentang pembangunan sebuah masjid di dekat Ground Zero di New York.
Nah kalau ada yang mau berjihad, ada tuh alasan tepat untuk berjihad . Tapi ingat, targetnya adalah mereka yang dengan sengaja membuat, merekomendasikan dan juga bangga terhadap film yang satu ini. Dan bukan saudara sendiri yang justru tidak tahu menahu permasalahan ini dan juga saudara sebangsa dan setanah air walaupun mereka beda keyakinan bagi kita.
Islam cinta damai dan dalam Islam tidak diajarkan untuk melukai sesama manusia bahkan seujung kuku sekalipun..........