- Back to Home »
- profil , sekitar kita »
- Motivasi dari seorang Steve Jobs
Posted by : ngatmow
10.25.2012
Siapa yang tidak kenal dengan sosok yang satu ini? ” Steve Jobs”.
Banyak kalangan menyebutnya sebagai maestro teknologi yang menjadi
legenda di Apple sekaligus pendiri Apple. Kiprah dan karir seorang Steve Jobs
sendiri cukup memukau dengan inovasinya yang menghasilkan produk-produk
teknologi paling diminati semisal iPhod, iPhone, iMac, dan yang lagi
naik daun yaitu iPad, gadget fenomenal hingga saat ini.
Pada sebuah kesempatan berpidato di Oxford University, dia menyampaikan beberapa hal yang sangat membangkitkan semangat mahasiswa di sana. Bahkan sebuah jurnal internasional kemudian merumuskannya seperti berikut :
Kisah Pertama: Connecting The Dots (Menghubungkan Titik-Titik)
Steve memulai cerita bagaimana dia dilahirkan dan diadopsi oleh keluarga sederhana. Bahkan ayah-ibu angkatnya bukanlah lulusan universitas namun mereka berjanji akan mengirim Steve untuk kuliah. Steve melanjutkan cerita bagaimana dia kuliah di Reed College dan belajar kaligrafi dan penggunaan font. Pada saat itu tidak ada hubungan langsung antara apa yang dia lakukan saat itu dengan apa hubungannya dengan pekerjaan di masa mendatang.
Kisah Kedua: Love and Loss (Cinta dan Kehilangan)
Steve bercerita bagaimana dia membangun Apple dari garasi rumah bersama sahabat dekatnya menjadi perusahaan besar bernilai jutaan dolar. Ketika perusahaan semakin besar, Apple merekrut seseorang yang dianggap pantas untuk memimpin perusahaan. Awalnya semua berjalan baik sampai adanya perbedaan pandangan dan visi tentang masa depan perusahaan. Ternyata board of directors memihak pada pemimpin perusahaan tersebut dan Steve dipecat dari perusahaan yang dia dirikan. Bagaimana mungkin Anda dipecat dari perusahaan yang Anda dirikan sendiri?
Inilah kehilangan terbesar dari Steve Jobs. Sesuatu yang dia buat dengan sungguh-sungguh hilang begitu saja. Namun satu hal yang tidak pernah hilang dia selalu mencintai apa yang dia kerjakan. Steve memulai kembali dari awal. Dia mendirikan NeXT kemudian Pixar yang menjadi studio animasi terbesar dunia dengan film fenomenal saat itu, “Toy Story”. Pada akhirnya NeXT dibeli oleh Apple dan Steve kembali ke perusahaan yang dia dirikan dan membangun Apple bangkit dari keterpurukan.
Semua ini tidak akan terjadi jika dia tidak dipecat dari Apple. Sebab pada masa-masa itulah periode paling kreatif dia jalani. Hidup terkadang seperti pil yang sangat pahit namun diperlukan untuk menyembuhkan seorang pasien.
Kisah Ketiga: Death (Kematian)
Steve bercerita bagaimana dia menghadapi kematian ketika divonis menderita kanker pankreas yang tidak bisa disembuhkan. Dengan vonis tersebut Steve menjalani hari-harinya dengan berbuat yang terbaik setiap hari yang bisa dia lakukan.
Setiap kali hendak bekerja Steve mengajukan pertanyaan, “Jika hari ini adalah hari terakhir hidup saya, apakah saya ingin melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?”
Mengingat bahwa kita akan mati akan membantu untuk selalu membuat pilihan besar dalam hidup.
Penutup
Steve menutup pidatonya dengan bercerita kisah di masa muda ketika dia dan teman-teman memilih sebuah kutipan dari majalah. Kutipan itu pula yang dia sampaikan buat seluruh mahasiswa Stanford yang baru lulus, “Stay Hungry, Stay Foolish”.
Inilah “call to action” atau seruan yang diinginkan Steve Jobs agar diingat oleh audiens setelah pidatonya berakhir.
Tetaplah merasa lapar dan bodoh, agar Anda terus belajar dan mencari sesuatu yang besar dan bermanfaat buat hidup Anda.
Sumber : http://www.presentasi.net
1 Comments
berbicara tentang steve job pasti akan kita temuai sisi plus dan sisi minus, tapi secara keseluruhan dia adalah seseorang yang memang layak dijadikan sebagai panutan.
BalasHapus