- Back to Home »
- jalan-jalan , pojok foto , sekitar kita »
- Festival Serayu Banjarnegara 2013 edisi Parak Iwak
Masih di seputar Festival Serayu Banjarnegara 2013 yang berlangsung beberapa hari yang lalu sodara-sodara....
Acara selajutnya yang kayaknya perlu diulas disini adalah Pesta Parak Iwak alias menangkap ikan secara massal.
Rangkaian Pesta Parak Iwak diawali dengan prosesi pengambilan Ulam Sari Tirta Nyawiji sehari sebelumnya dari 7 sumber air di pegunungan Dieng, yaitu telaga Balekambang, telaga Merdada, telaga Pengilon, telaga Warna, telaga Cebong dan sendang Sedayu. Ikan-ikan dari sumber air tadi selanjurnya dikirab melintasi Kecamatan Batur - Wanayasa - Karangkobar - Banjarmangu dan berakhir di Kutayasa Madukara, selanjutnya ditabur di sungai Serayu.
Asal tahu saja, pada saat pelaksanaannya Wisatawan dan warga dari berbagai pelosok Banjarnegara bahkan kota tetangga (seperti Kabupaten Wonosobo, Purbalingga, Banyumas, Pekalongan dan lainnya) sudah memadati lokasi parak iwak di sekitar jembatan Singamerta, Kecamatan Sigaluh sejak pukul 7.00 pagi, padahal kegiatan parak iwak baru dimulai sekitar pukul 11.00, karena menunggu kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Nah disini ada satu hal yang menjadi perhatian khusus saya pribadi, kesabaran. Yup....
Kesabaran manusia memang berbeda beda panjangnya. Dan apa yang terjadi sungguh jauh diluar perkiraan panitia, pengunjung yang sudah tidak sabar langsung turun ke sungai untuk melakukan parak iwak meski acara belum dimulai.
Akibatnya adalah lokasi yang seharusnya digunakan untuk parak iwak berubah menjadi parak menungso alias parak manusia hehe.... karena lokasinya penuh sesak dengan manusia dengan berbagai rupa, rasa dan aroma .... Selain itu, karena tidak berhasilnya mobil pembawa sebagian ikan yang sedianya akan disebarkan ke sungai setelah peresmian (oleh pak Menteri gagal menuju lokasi dan bahkan ke jembatan sekalipun, akhirnya rencana penyebaranpun batal digelar.
Pada kesempatan itu pak Menteri Keluatan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan bahwa pesta parak iwak merupakan bagian dari kearifan budaya lokal masyarakat Banjarnegara. Selain menangkap ikan, masyarakat juga mau menebar benih ikan dan menjaganya agar berkembang biak.
”Ada semangat kebersamaan yang dimunculkan dalam acara ini. Dengan pagelaran ini, maka dapat menumbuhkan semangat kepedulian terhadap lingkungan khususnya sungai, sehingga masyarakat nantinya ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan,” katanya saat memberikan sambutan.
Menurutnya, semangat kebersamaan seperti ini perlu terus ditumbuhkan. Saat ini, keberlangsungan sumber daya ikan terancam akibat pencemaran limbah, penggundulan hutan, konversi lahan serta penangkapan ikan berlebihan. Sementara itu, Ketua Umum Festival Serayu Banjarnegara Hadi Supeno mengungkapkan, parak iwak merupakan bentuk keselarasan manusia dengan alam. Sungai Serayu merupakan kekayaan luar biasa yang telah memberikan manfaat bagi daerah yang dilaluinya antara lain Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap.
Sayang, diluar itu banyak masyarakat yang justru mengeluh karena berbagai alasan.
" asem, iki diapusi pemerintah tok. kon umpel-umpelan rebutan iwak tapi iwake ana be ora (asem ini namanya dibohongi pemerintah saja. Disuruh berdesakan rebutan cari ikan tapi nggak ada ikannya sama sekali" kata seorang ibu yang mengaku berasal dari Kecamatan Wanadadi
" lah wong panggonane mung semeno tok ya ra bakal cukup nggo wong semene..... (lah tempatnya saja cuman sigitu ya ga bakal cukup untuk orang segini banyak) " kata seorang bapak dari Kecamatan Mandiraja
Wajar memang ada warga yang samapai berkata demikian. Sebab dari perkiraan pengunjung yang hanya 10 - 30 ribu orang saja ternyata melonjak hingga sekitar 150 ribu kepala. Wow....
Parak menungso alias parak manusianya.....
Tapi mereka tetap senang kok karena ada "bonusnya" ...pemandangan nggak biasa....
Dan akhirnya sang nenekpun bisa tertawa juga ....
Bersambung lagi......