- Back to Home »
- berita duka »
- in memoriam, om krus haryanto
Posted by : ngatmow
5.21.2014
innalillahi wa inna ilaihi roji'un....
Telah berpulang ke rahmatullah, Guru, mentor dan Sahabat, Om Krus Haryanto pada hari Minggu 18 mei 2014 jam 14.50 karena sakit di rumah sakit Dharmais, Jakarta. Jenazah dimakamkan di peristirahatan terakhirnya di pemakaman umum KaliMulya 1, Pondok Rajek Depok, Tanggal 19 Mei 2014 pukul 10:00 WIB.
Sebuah berita yang cukup menonjok dan sangat mengagetkan bagi saya. Saking tidak percayanya, sampai harus berulang kali mencari kebenarannya lewat timeline twitter dan medi sosial lainnya, hingga menemukan kepastian berita tersebut.
Dan tidak terasa air mata menetes di pipi ini dengan diiringi rasa pedih yang sangat dalam di relung hati.
Walaupun tidak lama mengenal beliau, kurang lebih sejak pertengahan tahun 2011, banyak sekali pelajaran yang kemudian diberikanya menjadi ilmu bagi saya. Baik ilmu tentang komposisi, fotografi, ilmu tentang hidup, ilmu tentang hubungan antar manusia, ilmu mengontrol emosi dari hati....
"ingat om ngatmow, kita ketika akan memotret jangan sampai terbawa pada nafsu, tapi gunakanlah hati untuk itu...."
Satu hal yang paling saya kagumi dari om Krus yang pernah menjabat sebagai Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) kedua (periode tahun 2001 - 2004 ini adalah beliau tidak pernah sedikitpun merasa sebagai senior dalam dunia fotografi. Dengan entengnya beliau berbagi pengalaman (karena beliau tidak pernah mau disebut sedang mengajari) berfoto kepada saya (dan juga teman-teman lainnya) bagaimana memproduksi sebuah foto yang bagus dan bercerita. Beliau juga tidak pernah segan untuk bercanda tanpa ada rasa sungkan sehingga bila sedang bersamanya suasana akan terasa hidup, dan tidak hambar.
Pernah suatu ketika di awal tahun 2012 saya mendapati sebuah pesan di account facebook dari beliau. Isinya antara lain adalah mengkritik salah satu foto saya dengan bahasa yang mudah di cerna oleh orang awam seperti saya ini.
" mas, saya kok merasa kurang sreg dengan foto mas ngatmow yang itu ya. apa mungkin karena bla bla bla......"
" sedikit saran, mungkin mas ngatmow perlu begini begini....."
" kalau masih penasaran kirim saja pertanyaan lewat pesan fb saya biar lebih enak ngobrolnya...."
" mas, saya kok merasa kurang sreg dengan foto mas ngatmow yang itu ya. apa mungkin karena bla bla bla......"
" sedikit saran, mungkin mas ngatmow perlu begini begini....."
" kalau masih penasaran kirim saja pertanyaan lewat pesan fb saya biar lebih enak ngobrolnya...."
Rasanya tidak percaya memang bahwa pesan itu berasal dari seorang senior seperti om krus, awalnya saya sangat canggung dan minder namun karena pembawaannya yang mudah akrab, dan humoris, tidak butuh waktu lama bagi kami untuk akrab dan pada akhirnya sering berkirim pesan dan ngobrol di dunia maya.
Pernah juga saya pertanyakan salah satu hasil karya beliau yang menampilkan kecoa dan ada sebuah kalimat di pengantarnya, ...."yang jijik kecoa bukan temanku, hehehe.... "
Tak disangka Jawaban beliau sungguh membuat saya ikut tersenyum.....
" kecoa itu makhluk Tuhan yang hebat. Kenapa harus jijik, dia tidak pernah mandi saja selalu kelihatan bersih bersinar kan ? apa yang perlu dijijikkan sih ? "
" em....bersih sih bersih, tapi kan gimana gitu om...."
" lha sekarang saya tak tanya om, mau ngga kaya kecoa ? nggak pernah mandi tapi cakep terus lho....hehehe "
Dalam dunia fotografi, beliau jugalah yang sangat berpengaruh pada alur dan garis jepretan saya. Banyak nasehat yang sampai saat ini masih saya gunakan sebagai "jalan cahaya". Dan beliau pulalah yang mengarahkan saya untuk mendalami foto buta warna alias hitam putih...
" kecoa itu makhluk Tuhan yang hebat. Kenapa harus jijik, dia tidak pernah mandi saja selalu kelihatan bersih bersinar kan ? apa yang perlu dijijikkan sih ? "
" em....bersih sih bersih, tapi kan gimana gitu om...."
" lha sekarang saya tak tanya om, mau ngga kaya kecoa ? nggak pernah mandi tapi cakep terus lho....hehehe "
Dalam dunia fotografi, beliau jugalah yang sangat berpengaruh pada alur dan garis jepretan saya. Banyak nasehat yang sampai saat ini masih saya gunakan sebagai "jalan cahaya". Dan beliau pulalah yang mengarahkan saya untuk mendalami foto buta warna alias hitam putih...
"masa yang dijepret makanan terus mas, nanti tambah bulat lho itu badannya hehehe, sebenarnya kalau saya lihat mas Ngatmow ini bagus juga kalau memotret objek manusia kok. apalagi dibuat buta warna. Hanya saja nanti kalau ada beberapa hal yang perlu diingat, bla....bla...bla.... "
(panggilan mas ini kemudian berubah menjadi om ketika kami sudah sering chat dan semakin akrab)
Banyak juga ilmu beliau yang di-share kepada kawan-kawan dalam grup Fotografi Kamera Ponsel (KoFiPon) dalam bentuk tulisan, dokumen, diskusi dan foto-foto hasil jepretan ponsel Nokia E72 kesayangannya. Dan tanpa memandang sebelah mata, beliau jugalah yang menyemangati grup ini untuk terus berjuang untuk berkibar. Terus berkarya foto dengan peralatan yang minimal namun dengan hasil yang maksimal.
Buat saya ini fenomena baru yang harus disambut positif oleh siapapun, termasuk kalangan fotografer profesional. Bayangkan, dengan adanya smartphone, kesadaran masyarakat tentang bermedia-foto 'naik seribu persen'. Lengkap pula dengan segala penajaman aspek di dalamnya. Ada yang antusias menjadi bagian dari jurnalisme publik, ada yg suka berekspresi dengan obyek simbol2 dan fine art, atau yang sekadar suka membuat dokumentasi dan foto-foto narsistis.
Bahwa, para newbie itu belum menguasai teori, atau baru setengah matang, itu wajar saja. Namanya juga hobiis. Saya pribadi memilih bersikap wellcome, mengapresiasi karya-karya dari "orang-orang yang masih segar", dan menjadikan mereka teman-teman baru berfotografi. Menilai mereka dengan ukuran ideal rasanya kurang fair, kawan. Mereka tidak lebih sebuah fenomena positif di era digital dan sosial media. Mereka tidak menghianati idealisme kekaryaan, atau mengancam kemajuan fotografi Indonesia. Sebaliknya, mereka juga kekayaan dunia fotografi. (Btw, Ini terjadi juga di dunia musik. Bahkan, banyak orang bilang kualitas musik indie lebih bagus dari produk mainstream. Jadi, bagus juga fenomena foto hobiis ini dijadikan dorongan semangat berkarya fotografer pro)" .......#krusharyanto dalam sebuah diskusi kecil kami dan beberapa orang lainnya di sebuah forum fotografi .
selamat jalan om @krusharyanto semoga mendapatkan tempat terindah di surga -Nya.....amin
#KoFiPonberduka
#KoFiPonberduka
Copyright @ Hidayat Syah Alam |
Copyright @ Dewi Nurcahyani |
1 Comments
Mrebes mili macane Kang
BalasHapusAku mlebu KoFiPon pas jaman Om Krus neng rumah sakit.
Ora akeh sih cerita sing aku enthuk tentang sosok beliau.
Maca tulisanne kang Ngatmow dadi paham kabeh tentang beliau.
Beruntung Kang Ngatmow duwe mentor hebat sing bisa diajak sharing :)