- Back to Home »
- banjarnegara , jalan-jalan , pojok foto »
- Not recommended waterfall, Curug Tempuk Telu
Posted by : ngatmow
3.24.2018
Not recommended ?? why ??
bwahahahaha...... yes it's true sodara sodara. Sangat sangat tidak dianjurkan untuk didatangi oleh kalian kalian yang cemen, nggak punya jiwa petualang, ga suka mancing, manja, takut jatuh, nggak punya nyali untuk menaklukkan medan berat, takut basah dan ga bisa move on dari mantan ......ehhh...... Sebab untuk sampai ke air terjun super indah ini harus berjuang sangat keras menaklukkan rute yang ekstrim dan penuh liku seperti hidupmu.....eh......
Penasaran ? Jangan .......
yakin deh.......penasaran itu berat, kamu ga akan kuat...... cukup aku aja...... hehehe......
Ceritanya begini kisanak, beberapa waktu yang lalu saya dan teman teman berkunjung ke Curug Sipawon di Desa Sarwodadi Kecamatan Pejawaran, kami mendapatkan informasi bahwa tidak jauh dari Curug itu ada Curug lain yang konon katanya jauh lebih indah dan menantang. Curug Tumpuk Telu atau Curug Tempuk Telu namanya. Nah dari situlah muncul rasa penasaran yang menggebu di hati sanubari kami semenggebu penasarannya arwah vampir vampir di film mandarin yang ga ada hentinya melompat sambil menyeringai menunjukkan taringnya yang kuning itu hehehe.....
Olrait.......Sebagai informasi saja, Curug Tempuk Telu (sering disebut juga Curug Tumpuk Telu) ini sesuai namanya adalah barisan dari beberapa air terjun (namun hanya 3 yang dominan dan debit airnya paling besar). Titik jatuhnya air ketiga air terjun itu menjadi satu dan kemudian menjadi ujung sungai yang mengalir di tengah tengah tebing batu......... mirip seperti ujung sungai di film film petualangan Hollywood pemirsah ..... indah, mempesona, bikin mulut menganga dan pastinya akan memanjakan kita yang suka banget berteman sama joran alias mancing ........ sebab disini surganya ikan man !!! .......suwer deh ......
Singkat cerita, setelah mengatur waktu, menyusun rencana mlipir sambil menunggu curah hujan mereda, akhirnya kamipun merealisasikannya kemarin. Hal yang kami lakukan pertama kali adalah menghubungi "juru kunci" yang tidak lain dan tidak bukan adalah penduduk sekitar (dalam hal ini perangkat desa Sarwodadi - yang ternyata sebagian besar adalah tukang jaring ikan jagoan di sungai Panaraban) untuk meminta bantuan mereka sebagai penunjuk jalan. Hal ini penting mengingat bahwa jalur ke Curug Tempuk Telu dikabarkan sangat ekstrim dan katanya berbahaya.
foto by Agussalam |
Sebenarnya jarak Curug ini dari Curug Sipawon tidak begitu jauh sih, kurang lebih hanya 300 meter saja dan hanya dibatasi oleh sebuah bukit setinggi lebih dari 50 meter dengan kemiringan yang cukup curam. Tapi dengan rute yang ternyata sangat masyaalloh itu, kami (terutama saya) yang tidak biasa blangsakan disitu, harus menempuhnya dalam waktu hampir 40 menit (belum termasuk istirahat sambil minum kopi dan foto foto..... ) penuh dengan perjuangan yang cukup berat (halah......) hingga akhirnya kami berhasil mendekati lokasi Curug Tempuk Telu tersebut.
What ?
Hanya mendekati ? belum sampai lokasi dong ....
Yes. Belum sampai lokasi dibawah air terjunnya langsung. Sebab pada waktu itu cuaca mendadak mendung, kabut hitam datang dan arus air bertambah cukup deras. Dengan banyak pertimbangan akhirnya kami balik kanan dan mengikhlaskan hati untuk tidak melanjutkan langkah yang tinggal 50 meter itu. Dan berdasarkan info dari sang juru kunci hehehe ..... 50 meter terakhir itu adalah yang paling sulit...... dan itulah yang kami jadikan bahan menghibur diri hehehehe......
Jika ditanya apa yang saya rasakan setelah blangsakan itu ?
Sangat berkesan sodara sodara....... apalagi ditambah dengan kenyataan bahwa sesampainya di rumah, kartu memori saya tidak terbaca alias error dan setelah di recovery foto yang terselamatkan bukan foto aslinya yang berukuran besar melainkan copyannya saja yang berukuran sangat kecil....... ambyarrrrr................
Tapi tidak apa apa kisanak, salah satu tujuan utama saya telah tercapai. Apa itu ??
Survey jalan dan lokasi Curug Tempuk Telu tersebut.
Survey jalan dan lokasi Curug Tempuk Telu tersebut.
Kenapa ? sebab berdasarkan informasi yang bisa dipercaya, lokasi ini di tahun 2019 akan mendapatkan dana pengelolaan daerah wisata dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Pariwisatanya. So, perlu dilakukan survey dalam perencanaan pembangunannya kan ? Mulai dari perencanaan tempat parkir, jalur wisata, gazebo, jalan setapak dan bahkan sampai rencana mengikis tebing batu untuk membuat minimal jalan setapak menuju Curug Tempuk Telu ini........(yang kalau dalam bayangan saya sih seperti jalan di Taman Nasional Gunung Tianmen, Zhangjiajie, di barat laut Provinsi Hunan, Cina itu)
Harapan kedepannya sih ga muluk, semoga nantinya setelah jadi daerah wisata, pendapatan desa dan masyarakat bisa meningkat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di sekitarnya serta menjadikan orang orang seperti saya yang suka mlipir untuk berburu foto jadi punya lokasi alternatif lokasi motret di wilayah Banjarnegara tercinta ini....... hehehe...........
Dan yang jelas besok pas sudah musim kemarau dan debit airnya menurun, saya insyaalloh PASTI AKAN KESITU LAGI ......... ikut ???
and the last question, anda berani kesana saat ini ?
5 Comments
Emejiiingg,,, nyesel guweh kemarin terima job,sooooo ndak ikut mblangsak kesituh..😬😬😬
BalasHapusbulan mei/juni habis lebaran aku mau kesitu lagi kok kak...ikut?
HapusGift from God, bangga kepada kalian yang menemukannya, let's shake the world, Curug Tumpuk Telu...
BalasHapusayo ikut ke sini mbakyu.... setidaknya sampai curug sipawon .....
HapusSurga tersembunyi di pejawaran. Tapi medan esih medeni
BalasHapus