- Back to Home »
- banjarnegara , Culture Festival , explore Banjarnegara , jalan-jalan »
- Dieng Culture Festival XIV 2024, Back to The Journey
Dieng Culture Festival kembali digelar dengan mengusung tema Back to The Journey, acara budaya tahunan yang ditunggu tunggu (karena tahun 2023 ga ada) ini akhirnya dilaksanakan di Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, 23-25 Agustus 2024 yang lalu.
Wait.....Dieng kulon ? Banjarnegara ?
Yes. Sekedar menjelaskan saja, KWDT Dieng terutama lokasi utama tempat adanya Candi dan Telaga itu terbagi menjadi 2 wilayah. Desa Dieng Kulon masuk wilayah Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara dan Desa Dieng Wetan yang masuk wilayah Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Namun karena akses yang lebih mudah dan jarak yang lebih dekat dengan pusat kota, Dieng lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai Dieng Wonosobo (56,6 km via Kejajar vs 26 km via Karangkobar)...... meskipun faktanya sebagian besar wilayah di pusat wisata Dieng masuk desa Dieng Kulon. gitu .......
Kembali ke DCF ya .....
Dieng Culture Festival XIV tahun 2024 ini sesuai temanya memang mengusung konsep yang agak sedikit berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Kali ini ada lebih banyak acara diluar acara inti seperti Upacara Ruwat Rambut Gembel, Jazz Atas Awan, Senandung Atas Awan, Festival Lentera dan Lampion, seperti Kontes Domba Batur, Gebyar Damar Kurung, Sendratari Anak Gembel, Pertunjukan Seni Tradisional & Festival Caping Gunung, Festival Kopi Pegunungan Dieng, Festival kuliner dan bazar produk kreatif/UKM serta Dieng Bersholawat. Komplit.....
Khusus Kontes Domba Batur, acara ini sebenarnya sudah diselenggarakan sejah DCF sebelumnya. Namun ada yang berbeda kali ini yaitu adanya beberapa ekor domba batur yang diletakkan di luar kandang dan langsung bisa disentuh dan diberi makan oleh pengunjung. Sesuatu yang sangat menarik terutama bagi pengunjung anak anak dan pengunjung yang berasal dari luar kota. Apalagi domba batur adalah domba langka di Indonesia yang mungkin tidak akan dijumpai di daerah lain.
Seperti biasa, dari semua acara tersebut yang paling ditunggu pengunjung (baik yang beli tiket maupun nggak beli) adalah pertunjukan Jazz Atas Awan dimana selalu menghadirkan konser musik dari sejumlah musisi ternama Indonesia dan menampilkan lagu lagu andalannya di tengah suhu dingin Dieng.
Dieng Culture Festival XIV Tahun 2024 ini, musisi Tanah Air yang tampil pada konser Jazz Atas Awan antara lain Danilla Riyadi, Parade Hujan, ditutup oleh Pradikta Wicaksono. Penampilan mereka cukup sukses menghibur pengunjung meskipun banyak juga yang kecewa karena penyusunannya terkesan anti klimaks. Namun kekecewaan itu menjadi hilang ketika kode pelepasan lampion sudah dikumandangkan oleh pembawa acara.
Dengan aba aba dari MC di panggung ribuan lampion beraneka warna dilepas ke udara untuk kemudian menghias langit dengan warna merah, hijau dan oranye, pemandangan cantik di atas langit Dieng itu seperti biasanya selalu berhasil memukau sekitar 6000 pasang mata yang sedang menikmati suasana. Sebagai informasi, lampion DCF berbentuk unik karena cenderung bulat (berbeda dengan lampion Borobudur yang cenderung kotak memanjang) dan lampion tersebut tidak bisa terbang terlalu tinggi alias tidak dirancang bisa bertahan lama di udara. Tujuannya adalah agar tidak mengganggu lintasan penerbangan dan merusak lingkungan.
Asik, syahdu dan jelas meninggalkan kesan mendalam di setiap momennya.
itulah Dieng Culture Festival yang selalu tidak akan membosankan .......
By the way, kalo dari pengamatan pribadi, penyelenggaraan secara umum DCF kali ini relatif jauh lebih baik dan tertata dari penyelenggaran sebelumnya. Terlihat dari penukaran tiket, tata kelola venue, jalur pengunjung dan tamu undangan, kantong kantong parkir, kebersihan dan sebagainya.....
Oke.... kita ceritain satu persatu ya.
Ticketing area dan sekretariat panitia
Kali ini tempat penukaran tiket dan sekretariat panitia sudah lebih tertata dan rapi. Bahkan bisa dikatakan paling baik, karena disamping mudah ditemukan (ada di jalur masuk ke komplek Pendopo Soeharto Withlam dan parkiran candi arjuna), juga alur penukaran tiketnya sudah dipersiapkan dengan baik, dilayani banyak panitia dan voulentir, juga tepat berada di depan sekretariat yang menggunakan aula putih (bangunan yang merupakan gedung serba guna ini juga baru jadi lho gaes.....), lengkap dengan fasilitas kamar mandinya dan tempat yang luas untuk semua kegiatan kesekretariatan).
Sekretariat juga merupakan gedung serba guna dimana ruangannya cukup luas dengan fasilitas pendukung yang cukup lengkap. Bahkan masih ada space untuk tempat istirahat panitia serta volunteer bahkan agen biro wisata yang kecapekan karena padatnya acara.
Jalur Pengunjung dan Tamu Undangan dan Tata kelola Venue
Untuk yang satu ini, harus diakui bahwa gelaran Dieng Culture Festival XIV Tahun 2024 ini yang paling de best. Sebab semuanya direncanakan dengan matang dan berdasar pada pengalaman penyelenggaraan sebelumnya.
Bagaimana tidak ? pada tahun ini jalur pengunjung dan jalur tamu undangan dibuat sedemikian rapi dan jelas. Tidak seperti sebelumnya yang selalu membuat tamu VVIP pun kurang merasa nyaman.
Jalur tersebut dibuat melewati semua venue yang disediakan oleh panitia. Mulai dari masuk komplek candi arjuna, kemudian melewati jalur candi setyaki, venue pojok UMKM Banjarnegara, venue eKraf Banjarnegara baru kemudian masuk ke venue utama tempat digelarnya Jazz Atas Awan. Apik.
Selain itu, jalur pejalan kaki pengunjung dibuat semenarik mungkin dengan berbagai ornamen festival yang khas Dieng lengkap dengan pencahayaan dan tata lampu yang estetik. Bahkan ada juga spot pameran foto dan logo penyelenggaraan DCF dari waktu ke waktu, yang membuat pengunjung seakan dibawa kembali kepada memori Dieng Culture Festival yang sudah berlalu.
Kebersihan dan Kantong Parkir
Yes.....
indikator yang terakhir ini menjadi satu hal yang sangat jelas terlihat bedanya pada gelaran Dieng Culture Festival XIV Tahun 2024 ini. Kemacetan yang selalu menjadi "momok" pengunjung setiap tahun ternyata sangat berkurang karena pengelolaan kantong kantong parkir yang sangat efektif. Banyak kantong parkir disediakan oleh panitia bekerjasama dengan masyarakat Dieng yang mampu menampung ratusan kendaraan pengunjung sekaligus mengurangi parkir di pinggir/bahu jalan yang selalu menjadi "penyakit" pada tahun tahun sebelumnya.
Terkait dengan parkir, permasalahan kebersihan yang biasanya juga menjadi "cacat" di setiap kantong parkir dan sudut sudut Dieng juga ikut terselesaikan. Khusus kebersihan, kali ini banyak sekali volunteer persampahan (hebatnya mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia lho) yang dengan sigapnya menjaga kebersihan.
Hebat